Senin, 25 Maret 2013

Ditemukannya Tulang Paus Raksasa Di Antartika


Tim peneliti gabungan dari University of Southampton, Natural History Museum, British Antartic Survey, National Oceanography Centre dan Oxford University, berhasil menemukan kerangka paus di Antartika untuk pertama kalinya.

Dalam sejarah, hingga saat ini penemuan tulang belulang paus di alam bebas baru terjadi enam kali. Meski populasi paus di Antartika sangat banyak, namun penemuan kerangka paus di lokasi tersebut sebelumnya belum pernah terjadi.

Hal yang mengejutkan dari penemuan ini bukanlah kerangka paus itu sendiri namun fakta bahwa kerangka paus menjadi habitat bagi spesies lain. Ilmuwan menemukan setidaknya sembilan spesies yang memanfaatkan kerangka paus itu sebagai tempat tinggal
.


"Hewan terbesar di muka Bumi bagian dari ekologi laut dalam ini berubah menjadi habitat yang kaya makanan dan tempat berlindung bagi makhluk hidup lain bertahun-tahun setelah kematiannya," kata Diva Amon, peneliti University of Southampton Ocean and Earth Science.

"Observasi sisa-sisa kehidupan di bangkai paus Minke selatan ini memberi pencerahan tentang bagaimana nutrisi berputar kembali di lautan," jelasnya seperti dikutip oleh Science Daily, Senin (18/3/2013).

Peneliti menduga, kerangka paus yang ditemukan telah berada di dasar laut selama puluhan tahun. Ketika melakukan survei pada kerangka paus tersebut menggunaka kamera high-definition, peneliti menemukan banyak spesies baru organisme laut dalam yang hidup di kerangka itu.

Salah satu organisme yang ditemukan adalah 'cacing pemakan tulang bangkai' atau Osedax. Ada pula  spesies baru golongan crustacea mirip dengan kutu kayu yang merayap di permukaan kerangka. Selain itu, ada pula jenis limpet yang mirip dengan limpet di celah vulkanik laut dalam.

"Salah satu misteri besar dalam biologi laut dalam adalah bagaimana hewan-hewan invertebrata kecil ini bisa tersebar di habitat yang terisolasi, seperti pada kerangka paus yang ada di dasar laut ini," ujar Adrian Glover dari Natural History Museum yang juga terlibat riset.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Web Hosting Bluehost